Senin, 07 Juni 2010

Rabu, 21 April 2010

PRIBADI YANG INDAH KARENA HARUS SENANTIASA BERBAGI

Sebagai mahluk sosial manusia tidak terlepas dari keterkaitannya dengan manusia yang lain. Ketika seorang manusia hidup di Masyarakat maka segala haknya akan dibatasi oleh hak orang lain. Ketika kita menanam sebuah pohon di halaman rumah kita itu adalah hak kita, jenis pohon yang ditanam terserah kita, ditanam dengan cara bagaimanapun terserah kita, setelah itu mau dipelihara dengan cara bagaimanapun itu adalah hak kita juga. Tetapi ketika dahan pohon itu semakin besar dan mulai menjulur kerumah tetangga maka hak kita mulai dibatasi oleh hak tetangga kita. Artinya jika dahan pohon dan daun-daun pohon itu sudah menyusahkan tetangga kita, maka tetangga kita punya hak untuk memotong dahan pohon yang sudah masuk ke dalam rumahnya dan daun-daunnya telah mengotori halaman rumahnya. Sebagai pemilik pohon seharusnya sebelum dahan pohon kita mengganggu tetangga, kita sudah memotongnya. Tetapi jika itu tidak sampai kita lakukan kita pun tidak boleh tersinggung atau marah jika seandainya tanpa setahu kita sang tetangga yang merasa terganggu memotong dahan pohon tersebut.

Kebiasaan menyadari bahwa hak diri dibatasi oleh hak orang lain berkembang sejalan dengan perkembangan sejak masa kanak-kanak hingga dewasa. John Robert Power seorang pakar kepribadian mengungkapkan bahwa sesungguhnya kepribadian manusia berkembang dipengaruhi oleh faktor Nature And Nurture. Ketika lahir seorang bayi telah memiliki faktor bawaan yang disebut dengan Nature, pembentukan kepribadiannya berkembang kemudian membentuk konsep diri senantiasa dipengaruhi oleh pengalaman batinnya ketika bersentuhan dengan konteks sosial yang berada disekeliling kehidupannya atau Nurture. Power mengembangkan sebuah konsep menarik tentang Pribadi sosial yang Matang yaitu Positive, Others people, Words, Expanding, and Realize.

Positive adalah pola kemauan seseorang untuk senantiasa mau bersikap dan berpikir positif terhadap segala hal yang terjadi disekelilingnya. Konsep positif tidak hanya diperlukan dalam pandangan kita terhadap lingkungan tetapi juga terhadap diri sendiri. Terlebih jika kita pada suatu saat berhadapan dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan orang-orang terdekat kita. Konsep positive menjadi prioritas utama untuk menghindari benturan-benturan yang menyebabkan timbulnya pertengkaran atau perselisihan

Others people, Normalitas kehidupan kita dengan keberadaan kita disekeliling orang lain mengharuskan kita untuk memahami orang lain bukan hanya minta untuk dipahami oleh orang lain. Karena sesungguhnya keselarasan pergaulan di dasari oleh keberadaan interaksi kita dengan lingkungan untuk selalu menyadari bahwa jika kita ingin dipahami oleh orang lain kita pun harus memahami orang lain lebih dulu.

Words, Ketajaman kemampuan berkomunikasi dengan tepat dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti akan menyebabkan orang lain tertarik dan berminat untuk berinteraksi lebih jauh dan mendalam. Pribadi yang menarik adalah ketika orang lain selalu ingin dekat dan merasa ringan ketika berkomunikasi dengan kita. Kemudahan memahami bahasa membuat orang lain mendekat dan merasa nyaman. Keterbiasaan membiasakan diri membuka komunikasi akan banyak memberikan manfaat menyelesaikan berbagai masalah.

Expanding, Keinginan memperluas pengetahuan kita tentang orang lain dan diri kita sendiri akan memperluas wawasan pola pikir dalam pembentukan konsep diri sehingga tidak selalu menganggap diri terlalu berkesungguhan. Prasangka terhadap orang lain sering timbul ketika kita tidak memiliki pengetahuan tentang orang lain dan tidak berusaha mencari tahu tentang orang lain juga. Keterbukaan sikap kita untuk menerima orang lain apa adanya dan tidak terlalu berkesungguhan dalam menghadapi diri sendiri akan membuat kita dihargai oleh lingkungan kita. Sebaliknya ketika kita menutup diri terhadap keberadaan orang lain dan terlalu menganggap diri kita dengan berkesungguhan sebagai yang paling utama, maka kita hanya akan menjadi bulan-bulanan bisikan cemooh lingkungan sekitar kita. Pada akhirnya keramah tamahan hanya menjadi basa basi saja untuk menghindari pertengkaran yang dianggap tidak perlu, karna pribadi kita dianggap tidak terlalu berharga. Pengenalan diri tidak bisa datang begitu saja menurut Ingham & Luth dalam Johan Windownya, manusia memiliki 4 (empat) daerah pengenalan diri. Yang pertama adalah daerah TERBUKA, daerah ini mencakup segala hal tentang diri kita yang kita ketahui dan orang lain juga tahu. Yang kedua adalah daerah TERSEMBUNYI yaitu segala hal yang kita ketahui tentang diri kita tetapi orang lain tidak tahu, daerah yang ke tiga adalah Daerah BUTA. Daerah ini merupakan daerah yang mencakup segala hal tentang diri kita yang tidak kita ketahui tetapi diketahui oleh orang lain. Dan Yang ke empat adalah Daerah GELAP segala hal tentang diri kita yang tidak kita ketahui dan tidak diketahui oleh orang lain. Tidak sulit untuk memahami daerah terbuka dan tersembunyi, Tetapi ketika sampai pada daerah BUTA, kita sering terpesona dengan kenyataan pandangan orang lain tentang diri kita, karena sering kali diluar dugaan kita. Pengenalan diri terhadap sisi BUTA kepribadian kita akan semakin baik bila semakin mau mendengarkan nasehat orang lain. Terbuka pada diri sendiri dan bersedia menerima kritik dari sekitar. Daerah Gelap kepribadian kita bukan tidak mungkin suatu hari berubah menjadi daerah buta, tersembunyi atau bahkan terbuka ketika tiba pada suatu saat ada sebuah peristiwa yang bisa memicu terbukanya pintu kepribadian kita yang berada di daerah GELAP tersebut.

Realize, Menyadari akan tujuan akhir dari setiap langkah kita, adalah tinjauan yang senantiasa menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan yang tepat, ketika kita berada dalam menghadapi setiap dilema kehidupan yang kita hadapi. Ketika kita dihadapkan pada pilihan-pilihan kehidupan. Seringkali kita dihadapkan pada pertimbangan-pertimbangan yang sulit, tetapi ketika kita kembali kepada tujuan langkah kehidupan kita semula maka keputusan akhirnya hanya berani atau tidak kita bersikap tegas kepada diri kita sendiri tentang prioritas utama yang akan kita pilih.

Menjadi Pribadi Yang Indah dan disukai oleh semua orang adalah idaman semua orang, tetapi Pribadi Yang Indah terbentuk dari sebuah proses pembentukan konsep diri yang tidak mudah berjalan seiring dengan pengalaman batin yang dialami tiap orang. Karena di dalam nya terbentuk dari faktor bawaan dan proses interaksi sosial dengan lingkungan yang sering kali memaksa kita untuk berbagi entah itu dengan teman, tetangga, saudara, anak, suami atau istri dll. Pribadi Yang Indah terbentuk karena senantiasa dihadapkan pada situasi untuk peduli dan Berbagi dengan orang Lain.

Senin, 11 Januari 2010

BELAJAR DENGAN PENEBANG POHON

Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh...

Semoga keselamatan, kasih sayang dan keberkahan Allah selalu untuk Anda...

Sahabat Hikmah…

Ada seorang saudagar kaya raya dan rendah hati ingin memberi pekerjaan kepada seorang petani yang kuat. Suatu hari dipanggillah seorang petani tersebut,

"Wahai bapak yg memiliki tubuh yg sangat kuat, aku ingin memberimu hadiah 1000 keping emas, tapi ada syaratnya."

“Apa syaratnya tuan?” Tanya sang petanni.

“Saya akan memberikan 1000 keping uang emas kepadamu jika kamu mampu menebang 1000 pohon di kebunku dalam waktu 100 hari, jika dalam 100 hari kamu menebang pohon kurang dari itu maka hadiah tersebut tidak akan aku berikan” jawab sang saudagar.

Wow ...berarti dengan menebang sebatang pohon dia akan dibayar dengan sekeping uang emas? Dengan modal badan yang kuat dan kapak yang tajam serta impian untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya, sang petani menyanggupi, “ Saya akan melakukannya tuan.”

Syarat itu berusaha dipenuhi dengan diperlihatkan keberhasilannya menebang 20 pohon dengan mudah di hari pertama, setelah itu sang petani itu pun pulang untuk istirahat sambil membawa kapak yg digunakan menebang pohon tersebut.

Sang petani berpikir apabila di hari pertama saja sudah berhasil menebang 20 pohon, hampir bisa dipastikan jika syarat itu pasti terpenuhi.

Ternyata setelah tiba hari ke-100 syarat itu "gagal" terpenuhi karena sang petani hanya mampu menebang 500 pohon.

Lalu dimana letak kegagalannya???
Padahal tubuh sang petani kuat dan semangatnya begitu tinggi?
Apakah karena tidak terbiasa menebang pohon?
Tapi di hari pertama kan sudah berhasil menebang 20 pohon?
Jadi kalau dihitung khan 100 x 20 = 2000 pohon?
Bahkan seharusnya bisa selesai dalam 50 hari?
Lalu dimana letak kesalahannya???

Setelah diteliti secara detail akhirnya di temukanlah sebuah kesalahan yg sangat fatal, yaitu sang petani itu hanya mengandalkan kekuatannya dia menggunakan kapaknya setiap menebang pohon secara terus-menerus dan lupa mengasahnya sehingga hari demi hari kapak itu menjadi tumpul dan tidak setajam ketika hari pertama.

Sahabat …
Apabila kisah di atas kita hubungkan dengan kehidupan kita...ternyata masih banyak diantara kita yang melakukan kesalahan yang sama dengan yang dilakukan sang petani tersebut.

Sang petani sebenarnya sudah bagus, dia berani mengambil tantangan sang saudagar dan menggapai impian 1000 keping emas untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya. Karena berapa banyak orang yang tidak berani mengambil tantangan dan menggapai impian yang besar. Mereka mempunyai prinsip hidup seperti air mengalir saja. Tidak perlu tujuan dan cita-cita yang besar. Dan sang petani tidak seperti itu, dia berani menggapai impian yang besar dan berani membayar harganya.
Tetapi impian besar dan semangat tinggi tidak cukup…

Kita mempunyai cita-cita dan impian yang besar…
Menjadi manusia yang SUKSES dalam segala hal…
Sukses sebagai pribadi yang baik dan sholeh sampai akhir hayat…
Sukses membina keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah…
Sukses dalam karir dan bisnis …
Sukses menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang banyak…
Dan sukses yang sesungguhnya yaitu selamat dari siksa neraka dan mendapat rahmat Allah dimasukkan ke dalam surga…

Itu semua adalah impian dan cita-cita yang besar...
Semakin besar impian pasti semakin sulit mencapainya,
Dan pasti akan menghadapi tantangan dan masalah yang besar
Tapi kita lebih suka menjadi orang yang tidak suka perubahan.
Kita malas mengasah kemampuan diri kita…

Manusia adalah makhluk yang kompleks…
Banyak hal yang harus diasah untuk mencapai impiannya…
Mengasah kesehatan fisik kita dengan berolahraga
Mengasah kemampuan berpikir dengan banyak membaca dan belajar
Mengasah ruhani kita dengan banyak membaca Al-Quran, hadir di majlis taklim/dzikir, dan beribadah
Mengasah jiwa kita dengan memberikan cinta dan kasih sayang kepada orang lain
Mengasah kemampuan skill dengan berlatih dan beraktivitas
Mengasah kemampuan berbisnis kita dengan belajar kepada orang sukses
Mengasah kepemimpinan kita dengan memimpin diri sendiri dan keteladanan
Mengasah kesadaran kita dengan banyak merenung dan bermuhasabah
Mengasah semangat kita dengan berkumpul bersama orang-orang positif

Insya Allah dengan selalu mengasah hal tersebut diatas, apapun impian anda akan tercapai selama Allah berkehendak...Yang jelas sesuai firman-Nya :

INNALLAAHA LAA YUGHOYYIRU MAA BI QOUMIN HATTAA YUGHOYYIRUU MAA FII ANFUSIHIM
" Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah 'dirinya sendiri' (maa fii anfusihim)."

OK… AMBIL TANTANGAN…. DAN JANGAN LUPA ASAH KAPAK ANDA !!!

DI SAYANG GUSTI ALLAH ?... (Kunci Sukses) Reply to topic

Diambil dari milis tetangga Pramono PAK DE DEWO


Suatu sore terlihat seorang pemuda datang ke seorang kyai. Raut mukanya kusut, pandangannya loyo. Baju bermerk yang ia kenakan tidak bisa menutupi kegelisahan yang ada di kening kepalanya.

”Pusing saya, Kyai ....”

”Kenapa harus pusing ? ” tanya sang kyai.

”Menurut saya, saya tidak pernah berbuat yang aneh-aneh. Saya sholat seperti biasa, shalat malam juga saya amalkan. Baca Al Qur’an rutin saya amalkan. Namun.......... mengapa bisnis saya tertipu, saya tertipu rekan bisnis saya. Saya percayai ia...namun apa balasannya ? Ia bawa kabur ratusan juta rupiah uang saya ..”

”Ya...kamu tetap lakukan seperti biasanya, bahkan tingkatkan lagi...LEBIH DEKATKAN LAGI SAMA GUSTI ALLAH...apa yang terjadi padamu saat ini..merupakan tanda-tanda KAMU LAGI DISAYANG GUSTI ALLAH” jawab sang Kyai.

Mendengar jawaban sang Kyai, pemuda itupun tambah bengong dan bingung. Logika berfikirnya tidak masuk, namun untuk menanyakan lebih lanjut iapun tidak berani. Dengan kegelisahan yang masih menggelayut di kepalanya iapun pamitan pulang. Sesampai di rumah, ia pandangi dirinya sendiri di depan cermin, iapun berkata dalam hati...”menyedihkan....”.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Kalau dulu sisa uang masih bisa ia pergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, lambat laun semakin menipis, hingga pada suatu hari iapun terpaksa memecah celengan, tempat ia kumpulkan koin lima ratus dan seratus rupiah. Dengan tersayat – sayat hatinya iapun terpaksa memecah celengan itu, padahal semula celengan itu hanya sebagai tempat penyimpanan uang recehan yang menurutnya pada saat itu, tidak ada manfaatnya selain sebagai pemberian kepada ”polisi cepe” saat melintas di jalan.

Tahun berganti tahun pemuda ini ia lalui, dalam hari – harinya dalam kesulitan ia selalu terngiang-ngiang kata – kata sang Kyai, ” ...LEBIH DEKATKAN LAGI SAMA GUSTI ALLAH...apa yang terjadi padamu saat ini..merupakan tanda-tanda KAMU LAGI DISAYANG GUSTI ALLAH”.

Iapun terus mengevaluasi diri tentang kekurangan ibadahnya kepada Allah, tidak hanya ibadah lahiriah namun lebih ke aspek batiniah ia sedikit – demi sedikit diperbaiki. Tanpa terasa lambat laun keadaan ekonominya berubah. Uang yang dulu tertipu rekan bisnisnya, telah kembali berlipat – lipat dari kemajuan usahanya.

Suatu saat iapun bersilaturahim kepada kyai yang dulu ia temui. Setelah berbincang sejenak, si pemuda itupun berkata kepada Kyai.
”Alhamdulillah kyai, dari pengalaman saya tertipu rekan bisnis saya yang dulu saya bisa belajar tentang bersyukur Rama Kyai ....”
” O...begitu, alhamdulillah...” jawab Kyai.

” Coba kalau saya tidak tertipu, saya tidak bisa merasakan arti sejumlah recehan yang dulu saya remehkan...Rama Kyai. Saat dalam kekurangan ... uang recehan itu ternyata begitu berarti...., saya bisa merasakan betapa sesuatu yang sangat remeh menurut anggapan kita...ternyata berharga sekali...dan saya yakin, masih banyak rekan – rekan saya yang bernasib dibawah saya.” Kata Sang Pemuda.

” Alhamdulillah...berarti kamu SUDAH BISA MERASAKAN ARTI SYUKUR....terus, kamu kesini kok, pakai mobil butut...padahal duit kamu kan sudah banyak...JANGAN-JANGAN KAMU MALAH NGGA BERSYUKUR? ”, tanya Kyai dengan senyuman.

”Bukan begitu Rama Kyai, insya Allah saya bisa beli mobil yang jauh lebih mewah....tapi saya takut Rama Kyai.... saya selalu berdo’a, ”Ya Allah, jadikanlah dunia di tangan kami, tetapi jangan Engkau menjadikannya dalam hati kami....”, makanya saya berusaha lebih sederhana rama kyai..”

Mendengar jawaban pemuda, Kyaipun tersenyum agak lebar, kemudian berkata, ”Alhamdulillah...semoga banyak pemuda yang berprinsip sama seperti kamu.....namun, kamu juga harus hati – hati, tanyakan dalam hatimu....sikapmu itu...KARENA TULUS , atau KARENA INGIN DIANGGAP SEDERHANA.....INGIN DIANGGAP ZUHUD....”


Ketika mendengar uraian sang kyai yang terakhir, ”...ingin dianggap sederhana.....ingin dianggap zuhud....”, hati pemuda itupun bergetar...., iapun lantas menunduk, lantas berkata, ”Ya...Kama Kyai...saya masih harus belajar ....”.


Sahabat……

Sukses tidak ada hubungan dengan menjadi kaya raya,
Sukses itu tidak serumit/serahasia seperti kata para pakar,

SUKSES adalah KITA!
Karena kesuksesan terbesar ADA pada DIRI KITA SENDIRI.

Bagaimana Kita tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi 1 ovum, itulah sukses pertama Kita!

Bagaimana Kita bisa lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat, itulah kesuksesan Kita kedua...

Ketika Kita ke sekolah bahkan bisa menikmati studi sarjana, di saat tiap menit ada 10 siswa drop out karena tidak mampu bayar SPP, itulah sukses Kita ketiga....

Ketika Kita mempunyai pekerjaan, di saat 46 juta orang menjadi pengangguran, itulah sukses Kita keempat....

Ketika Kita masih bisa makan tiga kali sehari, di saat ada 3 juta orang mati kelaparan setiap bulannya, itulah kesuksesan Kita yang kelima...

Sukses terjadi setiap hari, namun Kita tidak pernah menyadarinya. ..

Saya sangat tersentuh ketika menonton film "Click!" yg dibintangi Adam Sandler, "Family comes first" (dahulukan keluarga) , begitu kata2 terakhir kepada anaknya sebelum dia meninggal.

Saking sibuknya Si Adam Sandler ini mengejar kesuksesan, ia sampai tidak sempat meluangkan waktu untuk anak & istrinya, bahkan tidak sempat menghadiri hari pemakaman ayahnya sendiri, keluarga nya pun berantakan, istrinya yang cantik menceraikannya, anaknya jadi ngga kenal siapa ayahnya...

Sukses selalu dibiaskan oleh penulis buku laris supaya bukunya bisa terus2an jadi best seller dengan membuat sukses menjadi hal yg rumit dan sukar didapatkan.

Sukses tidak melulu soal harta, rumah mewah, mobil sport, jam Rolex, pensiun muda, menjadi pengusaha, punya kolam renang/helikopter, punya istri cantik seperti Donald Trump & resort mewah di Karibia...

Sukses sejati adalah hidup dengan penuh syukur atas segala rahmat Tuhan, sukses yang sejati adalah menikmati & bersyukur atas setiap detik kehidupan Kita,

Pada saat Kita gembira, Kita gembira sepenuhnya, sedangkan pada saat Kita sedih, Kita sedih sepenuhnya, setelah itu Kita sudah harus bersiap lagi menghadapi episode baru lagi.

Sukses sejati adalah hidup benar di jalan Allah, hidup baik, tidak menipu, saleh & selalu rendah hati.

Sukses itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan, tidak lagi menginginkan kesembuhan ketimbang sakit, sukses sejati adalah bisa menerima sepenuhnya kelebihan, keadaan dan kekurangan Kita apa adanya dengan penuh syukur.

Pernahkah Kita menyadari?

Kita sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang. Uang hanyalah alat tukar, Kita sebenarnya membeli rumah dari waktu Kita.

Ya, Kita mungkin harus kerja siang malam utk bayar KPR selama 15 tahun atau beli mobil/motor kredit selama 3 tahun. Itu semua sebenarnya Kita dapatkan dari membarter waktu Kita, Kita menjual waktu Kita dari pagi hingga malam kepada penawar tertinggi untuk mendapatkan uang supaya bisa beli makanan, pulsa telepon dll.

Aset terbesar Kita bukanlah rumah/mobil Kita, tapi diri Kita sendiri, Itu sebabnya mengapa orang pintar bisa digaji puluhan kali lipat dari orang bodoh.

Semakin berharga diri Kita, semakin mahal orang mau membeli waktu Kita.

Itu sebabnya kenapa harga 2 jam-nya Kiyosaki bicara ngalor ngidul di seminar bisa dibayar 200 juta atau harga 2 jam seminar Pak Tung Desem Waringin bisa mencapai 100 juta!!!

Itu sebabnya kenapa Nike berani membayar Tiger Woods & Michael Jordan sebesar 200 juta dollar, hanya untuk memakai produk Nike. Suatu produk bermerk menjadi mahal/berharga bukan karena merk-nya, tapi karena produk tsb dipakai oleh siapa.

Itu sebabnya bola basket bekas dipakai Michael Jordan diperebutkan, bisa terjual 80 juta dollar, sedangkan bola basket bekas dengan merk sama, bila kita jual harganya justru malah turun.

Beginilah hidup di Dunia yang sejenak ini, kita seperti mengejar fatamorgana, bila dilihat dari jauh, mungkin kita melihat air/emas di kejauhan, namun ketika kita kejar dng segenap tenaga kita & akhirnya kita sampai, yang kita lihat yah cuman pantulan sinar matahari/corn flakes saja.

Kita juga sudah sadar semuanya tentang hidup ini namun masih lebih suka mengejar fatamorgana tsb ketimbang menghabiskan waktu Kita yg sangat berharga bersama dengan orangtua yg begitu mencintai Kita, memeluk hangat suami / istri / kekasih Kita, mengatakan "I love you" kepada org2 yang Kita cintai: orang tua, istri, suami, anak, sahabat2 Kita.